Sabtu, 01 Desember 2007

ANJING YANG TEPAT


Selama liburan musim panas, aku menjadi pekerja sukarela di tempat praktek dokter hewan. Aku sudah melihat banyak sekali anjing. Minnie adalah anjing paling lucu yang pernah kulihat. Bulunya yang ikal tipis hampir-hampir tak bisa menutupi tubuhnya yang berbentuk seperti sosis. Sepasang matanya yang menonjol ke depan membuatnya selalui tampak terkejut, dan ekornya tampak seperti ekor tikus.

Ia dibawa ke dokter hewan untuk disuntik mati, sebab pemiliknya tidak menginginkannya lagi. Tapi menurutku Minnie punya kepribadian yang manis. Orang tidak boleh menilainya dari penampilannya, pikirku. Maka si dokter hewan memberi obat kutu dan suntikan-suntikan yang diperlukannya. Lalu aku memasang iklan untuk Minnie di Koran lokal. “ Anjing lucu, ramah, memerlukan keluarga yang menyayanginya.”

Ketika seorang anak lelaki meneleponku, aku memberitahunya bahwa penampilan Minnie aneh. Anak itu mengatakan bahwa anjing kakeknya yang sudah berumur enam belas tahun baru saja mati. Mereka menginginkan Minnie, seperti apapun dia. Maka aku memandikan Minnie dan merapikan bulunya yang tipis itu. Lalu kami menunggu si anak datang menjemput.

Akhirnya sebuah mobil tua berhenti di depan tempat praktek dokter hewan. Dua orang anak berlari ke pintu, meraih Minnie ke dalam pelukan mereka, lalu mereka lari lagi ke kakek mereka yang menunggu di mobil. Aku bergegas mengikuti untuk melihat reaksi si kakek terhadap Minnie.

Di dalam mobil, si kakek membuai Minnie dalam pelukannya dan membelai ekornya yang halus. Minnie menjilati wajahnya, ekornya yang tipis mengibas begitu cepat, hingga seperti akan lepas dari tubuhnya. Itulah cinta pada jilatan pertama.

“Dia sempurna,” kata si kakek.
Aku bersyukur Minnie telah menemukan rumah yang pantas untuknya.
Dan, baru pada saat itulah aku melihat bahwa mata si kakek berwarna putih keruh. Ia buta.

Tidak ada komentar: